get this widget here

Sunday, 16 September 2012

Bulan Dan Bintang Kelam


Wahai bulan yang kelam bintang yang malang
Dengar teriakan kami yang menderu di tengah kegelapan malam
Lihat pula tangan kami yang terikat tali birokrasi
Kaki kami terpasung dalam kehidupan modernisasi
 yang membunuh akal sehat

Kami berteriak semakin kencang menengadah ke langit hitam
Tapi teriakan kami terpatahkan
 oleh tawa yang mengakak dari kami beramai-ramai
Setelah kami melihat bulan berpeluh bingung,
mondar-mandir dengan bintang yang nyengir meringis
 menjadi pengikut setia bulan
Ah….ah….ah….ah….ah….!
Langit kebablasan menghadapi kenyataan
Beramai-ramai kami naik keatas atap rumah
 untuk menggapai awan yang gelap dalam petang,
 tapi tangan kami belum sampai
Lalu kami naik keatas gedung yangbertingkat
 ternyata tak dapat kami jamah
Naik ke atas bukit tapi tak kunjung jua
Naik ke atas gunung yangmenjulang tinggi
 sayang pula tak terjamah
Kami pun menyerah kalah
Tangan dan kaki kami lelah
Semuanya menjadi marah-marah tak berarah

Ah………………………….!
Kami manusia konyol
Otak kami tak berpungsi secara maksimal
Pikiran kami terbajak orang tak bertanggung jawab
Kehendak kami tertekan kursi berukir emas
Akal kami pun terkunci dalam peti baja
Sementara itu,
 tubuh kami terpelanting dari menara kejayaan kaum terhormat


Oleh: I Putu Supartika

0 comments:

Post a Comment